give

6 Jenis makanan pelawan jerawat...

Senin, 03 Desember 2012
Penulis: CHR
Selasa, 4 Desember 2012 |
09:37 AM
Source: kompas female

KOMPAS.com - Ahli dermatologi Elliott Weiss, MD, dari Laser and Skin Surgery Center di New York mengungkapkan bahwa pola diet yang salah bisa berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh dan kesehatan
kulit. "Diet bisa menyebabkan kulit Anda berjerawat. Yang menarik adalah jerawat lebih banyak muncul pada orang yang melakukan Western Diet karena terlalu banyak mengonsumsi daging merah, gula, dan makanan olahan," jelasnya. Untuk menghindari timbulnya jerawat, Weiss menyarankan untuk memilih jenis diet yang sesuai dengan kondisi tubuh. Diet yang sehat akan membuat tubuh punya banyak asupan vitamin dan mineral untuk membuat tubuh, terutama kulit, jadi lebih sehat dan cantik. "Hindari juga terlalu banyak menyantap permen, makanan manis, susu, dan biji-bijian olahan," sarannya. Namun perubahan diet, obat-obatan, dan berbagai teknik perawatan kecantikan, tidak langsung menyembuhkan jerawat. Sifatnya hanya membantu.
Jika Anda punya problem jerawat yang parah, sebaiknya Anda mengatasinya dengan melakukan perawatan
bersama dokter kulit.

1. Rempah-rempah
Ketika wajah mulai berjerawat, tambahkan konsumsi rempah-rempah dalam menu makanan Anda. Aneka cabai seperti cabai rawit dan biji cabai dianggap sebagai salah satu bahan yang bisa mengatasi jerawat. Jika tak suka makanan yang terlalu pedas, santap jenis daun aromatik seperti thyme, rosemary dan mint.

2. Sayur yang mengandung banyak air
Sayuran yang memiliki banyak kandungan air seperti mentimun bisa membantu mengatasi jerawat. Selain itu,
sayuran juga bisa membantu menjaga kelembaban kulit. Kandungan air dalam sayur menjadi kunci untuk
menghilangkan semua racun dan kotoran dari kulit. Bagusnya lagi, mentimun juga punya efek mendinginkan kulit dan meredakan radang karena jerawat. Selain mentimun, sayuran berwarna kuning seperti wortel dan
kentang bagus untuk detoksifikasi tubuh dan kulit, karena kaya akan vitamin A.

3. Tiram
Selain disebut-sebut berguna untuk meningkatkan gairah seks, tiram juga ampuh mengatasi jerawat. Kandungan seng dalam tiram bisa membantu mengontrol hormon penyebab jerawat. Seng juga membantu tubuh untuk meningkatkan penyerapan vitamin A dari makanan lainnya untuk meremajakan kulit dan menghilangkan jerawat.

4. Yogurt
Kandungan probiotik dalam yogurt bisa membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi jerawat.
Probiotik menghambat perkembangan bakteri penyebab jerawat. Untuk mengatasi jerawat, sebaiknya konsumsi yogurt 1-2 kali sehari. Agar hasilnya lebih maksimal, kombinasikan yogurt dengan buah- buahan yang mengandung kalium seperti pisang.

5. "Dark chocolate"
Asupan gula sangat diperlukan tubuh untuk metabolisme. Namun, asupan makanan manis seperti permen juga bisa jadi mimpi buruk bagi kulit. Daripada terlalu banyak mengonsumsi permen dan gula buatan, lebih baik ganti asupan manis ini dengan dark chocolate. Cokelat murni mengandung antioksidan yang mampu melindungi kulit dan tubuh dari radikal bebas.

6. Minum banyak air
Banyak ahli yang menyarankan untuk minum minimal delapan gelas air per hari. Sebenarnya angka ini bukanlah angka pasti konsumsi air, karena yang lebih penting adalah menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi
sepanjang hari. Air bermanfaat untuk membantu tubuh menghilangkan racun, dan menjaga kelembaban tubuh dari dalam. Jika bosan mengonsumsi air putih, tambahkan perasan jeruk nipis atau jeruk lemon ke dalamnya agar terasa lebih segar.

B3 a Murabbi

Sabtu, 01 Desember 2012

Tsaqofah Sang Murabbi

Source:Akhwatmuslimah.com –

“Hah?!
Jadi Murabbi? Ngga’ ah, ane belom siap neh!” ujar Laila. Lain lagi dengan jawaban Wini, “Jadi Murabbi? Emm…,insya Allah…,” ujarnya mantap.
Ada dua jawaban berbeda yang sering kita temukan di lapangan. Dan tentu saja jawaban kedua adalah
jawaban yang benar. Mengapa seseorang takut untuk menjadi Murabbi? Terkadang, kalaupun bersedia,
ia harus dipaksa-paksa dahulu oleh qiyadah (pemimpin).
Sesungguhnya hal tersebut bisa terjadi karena, “Yang tidak memiliki sesuatu tidak akan mampu memberikannya.”

Syaikh Yusuf Al Qardhawi mengatakan, “Seseorang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, maka bagaimana
ia akan memberikannya kepada orang lain? Orang yang tidak memiliki se-suatu tidak akan mampu memberikan-nya….” Nah, sekarang bagaimanakah cara kita untuk memasukan input Islam bagi diri kita agar mampu mengeluarkan output yang cemerlang? Wawasan Keislaman Teko yang diisi air putih, tentu akan mengeluarkan air putih pula. Maka, wawasan sangatlah urgent. Wawasan umum, seperti serial tokoh dan
buku-buku lainnya, agar dapat menyimpulkan pengetahuan dari buku-buku yang kita baca.

Menyeleksi yang Baik-Baik Pepatah mengatakan, “Seekor lebah harus mengisap sejuta bunga agar ia bisa
memberikan kepada kita seratus gram madu.” Dan Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwa
Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin adlah seperti perumpamaan seekor lebah. Ia memakan yang baik dan memberikan yang baik.” (HR. Ahmad, hadits nomor: 8533).
Ini artinya, seorang Murrabi harus melanglang buana dalam dunia buku dan alam raya, sekaligus melalui
bacaan dan perenungan, yang diiringi perasaan yang tulus, terhadap apa yang dibaca dan yang didengarnya.
1. Dari Al Qur’an,
Pilihlah yang Muhkam Seorang Murabbi harus memiki interaksi yang baik dengan Al
Qur’an. Ia harus memperbaiki keakrabannya dengan Al Qur’an agar bisa memberikan pengaruh kepada
mutarabbinya. Al Qur’an memiliki berkah yang akan memantulkan pada diri orang yang menghafalnya,
pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai urusan kehidupan.
2. Dari As Sunnah,
Pilihlah yang Shahih Seorang Murrabi hendaknya mampu memaparkan kehidupan Rasulullah saw.,
3. Dari penuturan ulama salaf
Pilihlah ucapan-ucaapan yang sesuai dengan aqidah yang benar, jauh dari polemik, yang tampak hikmahnya, dan benar penisbatannya.
4. Dari penuturan ulama
kontemporer Pilihlah ucapan-ucapan yang bisa men-diagnosa penyakit dan menentukan pe-nawarnya
serta memancarkan kasih sayang. Menyusun Referensi Buku Sebelum memulai halaqah, sebaiknya menyiapkan, sebagai berikut:
1.Membuat arsip khusus dan membagi tema-tema yang terlalu besar menjadi beberapa sub tema. Seperti
tema shalat: Khusyu’ dalam shalat, qiyamullail, dan fiqh shalat.

2. Berusahalah menelaah buku-buku yang ada pada perpustakaan pribadi Anda. Mengahafal Al Qur’an, Hadits- hadits Arba’in Nawawiyah, diiriingi penelaahan yangintensif terhadap kitab Riyadush Shalihin.
Memiliki Perpustakaan Khusus Setiap Murabbi sebaiknya sudah membaca buku seperti Jundullah Tsaqa-fatan wa Akhlaqan, karena di dalamnya terdapat banyak referensi buku yang harus dapat
menambah tsaqafah Murabbi. Pengetahuan Umum Jangan lupa, sebagian besar majalah ilmiah dan
pengetahuan umum akan berguna bagi Anda sebagai komponen pendukung, saat Anda menyampaikan materi. Oleh karena itu, hendaknya Anda memiliki koleksi buku- buku seputar,
- Konsep, pemikiran, jamaah, atau aliran terpenting yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia, baik yang
klasik ataupun modern. - Beberapa pemiikiran ilmiah yang menarik dan bermanfaat bagi manusia.
- Berbagai informasi tentang fisik dan fungsi anggota tubuh manusia.
- Berbagai informasi tentang peradaban-peradaban klasik dan modern serta interaksi antar berbagai peradaban di atas. Internet adalah sumber informasi Begitu banyak pengetahuan yang bisa kita dapatkani via
internet, yang mungkin tidak ada di media-media cetak, maupun majalah. Contohnya adalah Buku Bible, Qur’an and Science yang sangat bagus, yang beredar lebih cepat di internet. Ilmu-Ilmu Humanis
Seorang Murabbi pada hakekatnya sedang melakukan upaya mengendalikan jiwa- jiwa mad’unya, agar sampai pada keyakinan dan ketertarikan. Oleh karena itu, ia harus memiliki pengetahuan tentang jiwa ini; berbagai karakter, jenis, kebutuhan dan motivasinya. Melalui pengenalan terhadap karakter jiwa manusia,
seseorang bisa mengetahui kapan dia akan berbicara; bagaimana dan kapan harus diam; serta mengapa. Di
antara ilmu humanis yang harus ditelaah oleh Murabbi adalah ilmu jiwa (psikologi), sosial, ekonomi, manajemen personal dan seni berinteraksi dengan orang lain.
[ANW]
(Referensi : Kitab “Seni Menghadapi Publik” yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan)